Mari kita Bahas!!
IMAN
Perkataan iman yang berarti 'membenarkan' itu disebutkan dalam al-Quran, di antaranya dalam
Surah At-Taubah ayat 62 :
yang artinya: "Dia (Muhammad) itu membenarkan (mempercayai) kepada Allah dan membenarkan kepada para orang yang beriman." Iman itu ditujukan kepada Allah , kitab kitab dan Rasul. Iman itu ada dua Iman Hak dan Iman Batil.
Pengertian Iman Kepada Allah
Iman kepada Allah ialah:
1. Membenarkan dengan yakin akan adanya Allah;
2. Membenarkan dengan yakin akan keesaan-Nya, baik dalam perbuatan-Nya menciptakan alam makhluk seluruhnya, maupun dalam menerima ibadat segenap makhluk-Nya;
3. Membenarkan dengan yakin, bahwa Allah bersifat dengan segala sifat sempurna, suci dari segala sifat kekurangan dan suci pula dari menyerupai segala yang baharu (makhluk).
2. Membenarkan dengan yakin akan keesaan-Nya, baik dalam perbuatan-Nya menciptakan alam makhluk seluruhnya, maupun dalam menerima ibadat segenap makhluk-Nya;
3. Membenarkan dengan yakin, bahwa Allah bersifat dengan segala sifat sempurna, suci dari segala sifat kekurangan dan suci pula dari menyerupai segala yang baharu (makhluk).
Tingkatan iman
Dalam Islam dikenal beberapa tingkatan seseorang dalam keyakinan beragama, diantaranya adalah:
- Muslim: orang Islam, kadar keimanannya termasuk yang terendah, sebatas pengakuan Allah sebagai tuhan yang esa,
- Mu'min: orang beriman, yang mengkaji syariat Islam sehingga meningkat wawasan keislamannya,
- Muhsin: orang yang memperbaiki segala perbuatannya agar menjadi lebih baik,
- Mukhlis: orang yang ikhlas dalam beribadah, hidupnya hanya untuk mengabdikan kepada Allah,
- Muttaqin: orang yang bertakwa, tingkatan ini adalah yang tertinggi diantara tingkatan lainnya.
Orang yang beriman kepada Allah swt memiliki ciri ciri tersendiri. Sama halnya dengan rusa yang diburu tanduknya, gajah yang diincar gadingnya serta badak yang diambil culanya. Tanpa tanda tersebut, maka hilanglah keindahan yang dimiliki oleh binatang tersebut.
Begitu pula dengan manusia yang beriman. Dalam Al-Qur an dijelaskan tanda-tanda orang yang beriman’
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman [594] ialah mereka yang bila disebut nama Allah [595]gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.”
Begitu pula dengan manusia yang beriman. Dalam Al-Qur an dijelaskan tanda-tanda orang yang beriman’
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman [594] ialah mereka yang bila disebut nama Allah [595]gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.”
Ciri-ciri orang beriman :
- pertama bergetar hatinya, apabila disebut nama Allah.
- kedua apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Allah, maka bertambah keimanannya.
- ketiga, dia berserah diri hanya kepada Allah, berserah diri artinya ialah menyerahkan hasil usahanya kepada Allah, bukan menyerahkan diri, pasrah terhadap apa saja hasil usahanya kepada Allah.
- keempat, ciri-ciri orang yang beriman ialah ia mendirikan shalat.
- Yang kelima, orang yang beriman ialah orang yang menginfakkan sebagian hartanya di jalan Allah.
Dalil-dalil mengenai Keimanan
Firman Allah SWT
Dalam Surat Al-Ikhlash, yang mempunyai arti:
"Katakanlah olehmu (hai Muhammad): Allah itu Maha Esa. Dialah tempat bergantung segala makhluk dan tempat memohon segala hajat. Dialah Allah, yang tiada beranak dan tidak diperanakkan dan tidak seorang pun atau sesuatu yang sebanding dengan Dia." QS. al-Ikhlash (112): 1-4.
Sabda RasululIah SAW:
Katakanlah olehmu (wahai Sufyan, jika kamu benar-benar hendak memeluk Islam): Saya telah beriman akan Allah; kemudian berlaku luruslah kamu. (HR. Taisirul Wushul, 1: 18).
Manusia yang paling bahagia memperoleh syafaat-Ku di hari kiamat, ialah: orang yang mengucapkan kalimat La ilaha illallah. (HR. Muslim, Taisirul Wushul, 1: 12).
Barangsiapa mati tidak memperserikatkan Allah dengan sesuatu, pasti masuk surga. Dan barangsiapa mati tengah memperserikatkan Allah dengan sesuatu, pasti masuk neraka. (HR. Muslim, Taisirul Wushul, 1: 12.
TAQWA